Proposal PKL Mahasiswa Manajemen Administrasi Akuntansi
Contoh proposal pengajuan PKL (Praktik Kerja Lapangan) atau Magang untuk Mahasiswa jurusan Manajemen Administrasi Akuntansi D3 S1 S2 S3, file PDF dan DOC.
PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam tujuan pendidikan nasional dijelaskan bahwa Bangsa Indonesia diharapkan akan menjadi bangsa yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi disamping mempunyai kepribadian dan mental yang berkualitas. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, maka diperlukan adanya sarana pendukung yang salah satunya adalah lembaga pendidikan yang bertujuan membangun sumber daya manusia yang siap pakai dan profesional di bidangnya, sehingga diharapkan mampu meningkatkan wawasan serta pemahaman mengenai proses, kondisi dan masalah yang ada.
Politeknik Negeri Bandung, dulu bernama Politeknik Istitut Teknologi Bandung (Politeknik ITB) yang berdiri sejak tahun 1982, adalah salah satu dari Politeknik Negeri di Indonesia.
Politeknik merupakan lembaga pendidikan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan terapan non gelar maupun gelar dalam sejumlah program studi. Pendidikan terapan yang dimaksud bersifat profesional yang berorientasi pada kebutuhan industri. Pendidikan Politeknik membentuk individu menjadi tenaga terampil dan siap terap ke dunia kerja/profesi. Sebagai konsekuensi, mahasiswa politeknik dituntut mampu mengobservasi dan beradaptasi secara cepat dan tepat. Latihan bekerja secara nyata di industri merupakan ajang menguji kemampuan menggunakan ilmu pengetahuan secara komperhensif dan membentuk sikap profesional.
Program studi Manajemen Aset Politeknik Negeri Bandung mendidik dan melatih mahasiswa agar dapat berperan sebagai tenaga profesional di bidang Manajemen Aset di dalam lingkup dan lingkungan industri dan bisnis. Program pendidikan Manajemen Aset DIV mewajibkan mahasiswa menyelesaikan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada semester VII. Mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan ajang observasi dan berlatih mengenal dunia industri, serta memahami bidang karir sesuai dengan minat mahasiswa berdasarkan pengetahuan & ilmu-pengetahuan yang telah dipelajari. Mata kuliah ini memiliki bobot 12 sks yang ekuivalen dengan 3 bulan di lapangan (industri).
1.2 Aspek Kerja yang Diinginkan
Sebagai suatu program studi yang mempelajari tentang Manajemen Aset, aspek kerja yang diinginkan meliputi :
- Pengelolaan dan pemeliharaan aset
- Penilaian aset
- Kegiatan inventarisasi barang
- Monitoring dan evaluasi Aset
- Penanganan proyek pengadaan dan penghapusan aset
- Manajemen Infrastruktur
- Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
- Pengolahan data
Kami mohon untuk dapat dilibatkan pada aspek-aspek yang telah disebutkan diatas.
1.3 Spesifikasi Keilmuan
Adapun Mata Kuliah yang telah kami pelajari sampai semester VI telah terlampir dalam kualifikasi rujukan dari Ketua Program Studi Manajemen Aset.
LANDASAN ILMU PENGETAHUAN AKADEMIK
2.1 Pengertian Aset dan Manajemen Aset
Pengertian aset secara umum menurut Siregar (2004) adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic value), nilai komersial (commercial value) atau nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh badan usaha, instansi atau individu. Ada dua jenis aset yaitu aset berwujud (tangible) dan aset tidak berwujud (intangible).
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntasi Pemerintah menyatakan bahwa :
“Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dengan satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya” (SAP: 161).
Pengertian Manajemen Aset bagian yang tidak terpisahkan dari Manajemen Keuangan dan secara umum terkait dengan administrasi pembangunan daerah khususnya yang berkaitan dengan nilai aset, pemanfaatan aset, pencatatan nilai aset dalam neraca tahunan daerah, maupun dalam penyusunann prioritas dalam pembangunan (Mustika, 2010).
Definisi lain dari manajemen aset menurut Danylo dan Lemer (dalam Hariyono 2007: 4) adalah “…a methodology to efficiently and equitably allocate resources amongst valid and competing goals and objectives.”, yang artinya sebuah metodologi efisien dan mengalokasikan sumber daya secara adil untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen aset mencakup proses mulai dari proses perencanaan sampai dengan penghapusan (disposal) dan perlu adanya pengawasan terhadap aset-aset tersebut selama umur penggunaannya oleh suatu organisasi atau Kementerian/Lembaga.
2.2 Tahapan Kerja Manajemen Aset
Menurut Siregar (2004), suatu manajemen aset terdiri dari lima tahapan kerja yang satu sama lainnya saling berkaitan. Tahapan kerja manajemen aset meliputi: inventarisasi aset, legal audit, penilaian aset, optimalisasi aset dan pengembangan SIMA (sistem informasi manajemen aset). Kelima tahapan kerja ini saling berhubungan dan terintegerasi, sebagai berikut:
- Inventarisasi Aset
- Legal Audit
- Peniliaian Aset
- Optimasi Aset
- Pengawasan dan Pengendalian
Inventarisasi aset terdiri atas dua aspek yaitu inventarisasi fisik dan yuridis/legal. Aspek fisik terdiri atas bentuk, luas, lokasi, volume/jumlah, jenis, alamat dan lain-lain. Sedangkan aspek yuridis adalah status penguasaan, masalah legal yang dimiliki, batas akhir penguasaan dan lain-lain. Proses kerja yang dilakukan adalah pendataan, kodifikasi/labeling, pengelompokkan dan pembukuan/administrasi sesuai dengan tujuan manajemen aset.
Legal audit merupakan suatu lingkup kerja manajemen aset yang berupa inventarisasi status penguasaan aset, sistem dan prosedur penguasaan atau pengalihan aset, identifikasi dan mencari solusi atas permasalahan legal yang terkait dengan penguasaan ataupun pengalihan aset. Permasalahan legal yang sering ditemui antara lain status hak penguasaan lemah, aset dikuasai pihak lain, pemindahtanganan aset yang tidak terminator, dan lain-lain.
Penilaian aset merupakan satu proses kerja untuk melakukan penilaian atas aset yang dikuasai. Biasanya ini dikerjakan oleh konsultan penilaian yang independen. Hasil dari nilai tersebut akan dapat dimanfaatkan untuk mengetahui nilai kekayaan maupun informasi untuk penetapan harga bagi aset yang ingin dijual.
Optimasi aset merupakan proses kerja dalam manjemen aset yang bertujuan untuk mengoptimalkan potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah/volume, legal dan ekonomi yang dimiliki aset tersebut. Dalam tahap ini aset-aset yang dimiliki pemerintah / swasta diidentifikasi dan dikelompokkan atas aset yang memiliki potensi dan tidak memiliki potensi.Aset yang memiliki potensi dapat dikelompokkan berdasarkan sektor-sektor unggulan yang menjadi tumpuan dalam strategi pengembangan ekonomi nasional, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Tentunya kriteria untuk menentukan hal tersebut harus terukur dan transparan. Sedangkan aset yang tidak dapat dioptimalkan, harus dicari penyebabnya. Apakah faktor permasalahan legal, fisik, nilai ekonomi yang rendah ataupun faktor lainnya. Hasil akhir dari tahapan ini adalah rekomendasi yang berupa sasaran, strategi dan program untuk mengoptimalkan aset yang dikuasai.
Lingkup pengawasan dan pengendalian aset adalah pengawasan dan pemanfaatan seluruh aset yang ada pada suatu perusahaan atau daerah. Satu sarana yang efektif untuk meningkatkan aspek ini adalah pengembangan SIMA (Sistem Informasi Manajemen Aset). Melalui SIMA transparansi kerja dalam pengelolaan aset sangat terjamin tanpa perlu adanya kekhawatiran akan pengawasan dan pengendalian yang lemah.
PELAKSANAAN
3.1 Objek Kerja Praktik
Objek kerja praktik yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa adalah Rumah Sakit Immanuel Kota Bandung, Jawa Barat.
3.2 Pembimbing Kerja Praktik
Pada pelaksanaan kerja praktik ini, mahasiswa dibimbing oleh :
- Dosen pembimbing yang diwakili oleh dosen Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung. Selama kerja praktik mahasiswa selalu berhubungan mulai dari persiapan, konsultasi sampai evaluasi akhir.
- Pembimbing dari industri yang bersangkutan. Selama di industri mahasiswa dapat berhubungan dengan staff dari bidang terkait yang memberikan informasi industri dan memberikan evaluasi akhir terhadap performasi mahasiswa selama kerja praktik.
3.3 Jurnal dan Laporan Praktik Kerja Lapangan
Segala sesuatu yang diamati maupun dikerjakan oleh mahasiswa selama praktik kerja lapangan akan dicatat dalam satu jurnal. Jurnal ini akan diparaf oleh pembimbing lapangan dan dikirim ke dosen pembimbing setiap 1 minggu sekali. Pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam praktik kerja lapangan akan dilaporkan dalam laporan praktik kerja lapangan yang akan diberikan untuk Jurusan maupun untuk perusahaan tempat kerja praktik.
3.4 Waktu Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan selama tiga bulan. Sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh Jurusan Administrasi Niaga Program Studi Manajemen Aset dimulai dari tanggal 1 Agustus sampai dengan 28 Oktober 2016.
3.5 Data Diri
Nama | : |
NIM | : |
Program Studi | : |
Jurusan | : |
Tempat, Tanggal Lahir | : |
Jenis Kelamin | : |
No. Telepon Seluler | : |
: |
3.6 Alamat Kampus :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . .
PENUTUP
Demikian proposal “Praktik Kerja Lapangan” ini saya buat sebagai pelengkap permohonan praktik kerja lapangan dengan harapan semoga proposal ini dapat diterima dan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, karena saya akan berusaha sebaik-baiknya sesuai dengan kompetensi yang saya miliki. Saya mengharapkan diberikannya kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan dengan praktik kerja lapangan di Instansi Sawsta yang Bapak/Ibu pimpin.
Saya mengharapkan bantuan dan dorongan serta peran dari berbagai pihak untuk terlaksananya kegiatan ini sesuai dengan tujuan, karena saya menyadari tanpa peran dari semua pihak, kegiatan ini tidak akan berjalan lancar. Besar harapan saya untuk diijinkan melaksanakan kerja praktek di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Selama praktik kerja lapangan,saya sebagai mahasiswa akan patuh terhadap peraturan-peraturan yang telah diterapkan . Atas segala perhatian dan kesempatan yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.
Semoga Tuhan senantiasa memberikan bimbingan, rahmat serta ridha-Nya kepada kita semua.
Bandung, ... 2024 | ||
Pemohon, | ||
( | ) |