.d-block {display:block !important;}

Pakaian Adat Tradisional semua Daerah di Indonesia

Baju adat tradisional semua suku dari 34 Provinsi Indonesia lengkap dengan nama, gambar dan deskripsi daerah asalnya, juga file PDF Poster Pakaian Adat Indonesia



Poster 1 lembar gambar 34 Pakaian Adat Indonesia.


Download 34 Pakaian Adat Indonesia.pdf
Pakaian Baju Adat Indonesia

Pakaian Adat Indonesia

Pakaian adat, (busana/baju daerah, atau pakaian tradisional) adalah kostum yang mengekspresikan identitas, yang biasanya dikaitkan dengan wilayah geografis atau periode waktu dalam sejarah. Pakaian adat juga dapat menunjukkan status sosial, perkawinan, atau agama.

Jika kostum dikenakan untuk mewakili budaya atau identitas kelompok etnis atau suku bangsa tertentu, biasanya dikenal sebagai busana adat suku (juga pakaian etnis, busana etnis, atau pakaian etnis tradisional). Kostum seperti itu sering terdiri atas dua jenis: satu untuk acara sehari-hari, yang lainnya untuk festival tradisional, atau sebagai pakaian formal untuk upacara-upacara adat.

Di daerah di mana aturan berpakaian Barat sudah banyak diadopsi menjadi busana sehari-hari, maka pakaian tradisional hanya dikenakan di acara-acara istimewa atau perayaan tertentu. Khususnya yang berhubungan dengan tradisi budaya, warisan, untuk menggambarkan identitas kebanggaan nasional atau jati diri kedaerahan.

Di Indonesia sendiri, diperkirakan terdapat ratusan jenis pakaian adat dari bermacam-macam suku atau etnis Indonesia yang masih dilestarikan dan digunakan oleh masyarakat Indonesia terutama dalam upacara pernikahan, upacara adat dan kenegaraan.

Berikut adalah daftar busana adat Indonesia menurut Provinsi:


1. Baju Adat Aceh

Pakaian Adat Aceh

Nama pakaian adat Aceh adalah baju Adat Pidie, Ulee Balang dan Pakaian Adat Gayo. Pakaian adat Ulee Balang, dibedakan menjadi dua jenis yaitu Linto Baro untuk untuk laki-laki, dan Daro Baro merupakan baju adat Aceh bagi perempuan. Baju Linto Baro terdiri dari beskap Meukeusah, celana Sileuweu, kain sarung, penutup kepala Meukeutop dan aksesoris senjata Rencong. Sedangkan Daro Baro terdiri dari Baju Kurung, Celana Cekak Musang atau Sileuweu, kain Sarung, penutup kepala dan aksesoris Keureusang, Piring Dhoe, Subang Aceh, Culok Ok, Simplah dan Untai Peniti.

Adapun Pakaian Adat Aceh Gayo merupakan busana adat perkawinan Gayo. Pakaian pria dikenal dengan sebutan baju Aman mayak, sedangkan pakaian wanita disebut Ineun mayak. Keunikan dari pakaian Adat ini adalah adanya ukiran pada baju adat Gayo yang dinamakan dengan Kerawang atau Kerawang Gayo. Busana perkawinan daerah aceh juga menggunakan pakaian yang disebut Pakaian Adat Pidie.


Pakaian Adat Pidie Aceh
( Baju adat Aceh Pidie )

Pakaian Adat Gayo Aceh
( Baju adat Aceh Gayo )

Pakaian baju Adat Aceh
( Macam-macam baju adat Aceh )

2. Baju Adat Sumatera Utara

Pakaian Adat Sumatra Utara

Nama pakaian adat Sumatera Utara adalah Ulos, Uis gara, Baru Oholu, Oroba si oli, Borgot dan Cimata. Ulos atau Hiou berasal dari Suku Toba sebagai kain khasnya, sementara Uis gara adalah kain tenunan yang berasal dari Suku Karo. Sementara suku Nias memiliki pakaian adat yang bernama Baru Oholu untuk laki-laki dan Oroba si oli untuk perempuan, sedangkan Borgot adalah pakaian adat laki-laki dan Cimata untuk perempuan suku Pakpak.

Pakaian adat suku Batak seperti pakaian adat Suku Mandailing, Pakaian adat Suku Batak Angkola, Pakaian adat Suku Batak Simalungun, Pakaian adat Suku Batak Sibolga dan Pakaian adat Suku Melayu adalah pakaian-pakaian yang memiliki ke-khasan masing-masing dari suku-suku adat yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara.


Pakaian Adat Batak Toba
( Baju adat Batak Toba )

Pakaian Adat Batak Karo
( Baju Adat Batak Karo )

Pakaian Adat Batak Simalungun
( Baju Adat Batak Simalungun )

Pakaian Adat Batak Pakpak
( Baju Adat Batak Pakpak )

Pakaian Adat Mandailing
( Baju Adat Mandailing/ Angkola )

Pakaian Adat Batak
( Baju Adat Sumatera Utara )

3. Baju Adat Sumatera Barat

Pakaian Adat Sumatra Barat

Nama pakaian adat Sumatera Barat adalah Bundo Kanduang atau Limpapeh Rumah nan gadang dan Pakaian Penghulu. Adapun Limpapeh Rumah nan gadang adalah nama pakaian untuk perempuan, sementara Pakaian Penghulu adalah nama pakaian untuk laki-laki.

Di Sumatra barat, terdapat beberapa variasi busana adat pernikahan yang dipakai oleh pasangan mempelai. Perbedaan ini berdasarkan pembagian beberapa adat nagari di Sumatra barat, seperti busana pengantin Bukittinggi dan Kabupaten Agam serta busana pengantin Padang dan sekitarnya. Busana pengantin kota Padang memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan busana daerah lain di Minangkabau. dalam sejarah nya selain oleh budaya Minangkabau, busana pengantin kota Padang juga dipengaruhi oleh kebudayaan busana negara-negara Eropa dan Tiongkok.


Pakaian Adat Bundo Kanduang
( Baju Adat Minangkabau )

Pakaian Adat Bundo Kanduang 2
( Baju Adat Bundo Kanduang )

Pakaian Adat Minangkabau
( Baju Adat Pengantin Minang )

Pakaian Adat Minang Kerudung
( Baju Adat Minang Kerudung )

Pakaian Adat Minang Sederhana
( Baju Adat Minang Sederhana )

4. Baju Adat Riau

Pakaian Adat Riau

Nama pakaian adat Riau adalah Kebaya labuh dan Teluk belanga. Sesuai dengan namanya, Kebaya labuh adalah pakaian adat Riau untuk perempuan, sementara Teluk belanga adalah pakaian adat Riau untuk laki-laki. Adapun Pakaian adat dari Provinsi Riau lainya adalah Baju Kurung untuk perempuan dan Baju Cekak Musang untuk laki-laki.

Budaya Melayu berpengaruh pada pakaian adat Riau yang umumnya panjang dan tertutup, menunjukkan nilai agama islam yang syarat akan kesopanan. Pakaian tersebut memiliki ukuran yang agak longgar dan tidak tipis atau tidak tembus pandang. Busana Melayu umumnya dikenakan masyarakat Riau dalam acara resmi seperti upacara adat.


Pakaian Adat Riau pengantin
( Baju Adat Riau )

Baju Adat Riau
( Baju Adat Riau )

Pakaian Adat Riau Melayu
( Baju Adat Melayu Riau )

5. Baju Adat Kepulauan Riau

Pakaian Adat Kepulauan Riau

Nama pakaian adat Kepulauan Riau adalah Baju Kurung atau disebut juga Kebaya labuh dan Teluk belanga. Kebaya labuh dikenakan pada perempuan dan Teluk belanga untuk laki-laki serta Baju Kurung untuk perempuan dan Baju Cekak Musang untuk laki-laki.

Kedua jenis pakaian tersebut dilengkapi dengan hiasan kepala yang disebut puncak. Puncak disini adalah penutup kepala yang terbuat dari kain songket persegi berbentuk seperti songkok atau peci. Bagi orang Melayu, pakaian itu bukan hanya berfungsi untuk menutup malu tetapi juga memiliki nilai sosial, tradisi, dan budaya.


Baju Adat Kepulauan Riau
( Baju Adat Kepulauan Riau )

Baju Pengantin Kepulauan Riau
( Baju Adat Pengantin Kepri )

6. Baju Adat Jambi

Pakaian Adat Jambi

Nama pakaian adat Jambi adalah Baju kurung tanggung Melayu Jambi. Baju kurung merupakan jenis pakaian Melayu yang dipakai oleh laki-laki maupun perempuan yang biasa digunakan masyarakat Jambi untuk acara adat seperti pernikahan.

Dinamakan baju Kurung Tanggung, karena baju tersebut memiliki lengan yang tanggung, panjangnya tidak sampai ke pergelangan tangan. Lengan baju semacam ini memiliki filosofi bahwa pria Melayu Jambi harus tangkas dan cekatan saat bekerja. Baju kurung yang dipakai kaum perempuan dipakai dengan kain sarung berikatan "Ombak mengalun". Baju kurung kaum lelaki dipakai dengan celana (seluar) dan kain samping.


Baju Adat Jambi
( Baju Adat Pengantin Jambi )

Pakaian Adat Jambi Sederhana
( Baju Adat Jambi )

7. Baju Adat Bangka Belitung

Pakaian Adat Bangka belitung

Nama pakaian adat Bangka belitung adalah Baju Seting dengan Kain Cual dan Baju Paksian. Baju seting adalah sejenis baju kurung Bangka Belitung yang digunakan oleh kaum perempuan. Sedangkan Baju Paksian adalah pakaian adat untuk laki-laki, yaitu seperti sebuah jubah dengan ukuran panjang.

Pakaian adat Bangka Belitung adalah jenis pakaian yang umumnya dipakai pada acara pernikahan. Pakaian ini merupakan wujud beberapa akulturasi dari kebudayaan arab, tionghoa, dan melayu.


Pakaian Adat Babel
( Baju Adat Bangka Belitung )

Pakaian Adat Bangka pengantin
( Baju Adat Pengantin Babel )

Pakaian Adat Bangka sederhana
( Bujang Dayang Babel )

8. Baju Adat Bengkulu

Pakaian Adat Bengkulu

Nama pakaian adat Bengkulu adalah Rejang Lebong dan Batik Besurek. Rejang Lebong adalah baju adat Bengkulu untuk laki-laki maupun perempuan. Adapun Batik Besurek adalah kain batik khas Bengkulu yang bermotif kaligrafi Arab dengan perpaduan bunga Rafflesia yang merupakan simbol khas Bengkulu.

Baju Rejang Lebong memiliki campuran budaya dari Melayu Jambi, Riau, Deli, palembang, dan Lampung. Sehingga pakaian adat Bengkulu memiliki keunikan dan ciri khas. Pakaian ini biasanya digunakan untuk busana pengantin dalam pernikahan, maupun sebagai busana tari tradisional untuk festival dan penyambutan acara khusus.


Baju Adat Bengkulu
( Baju Adat Bengkulu )

Pakaian Adat Bengkulu Pengantin
( Baju Adat Pengantin Bengkulu )

9. Baju Adat Sumatera Selatan

Pakaian Adat Sumatra Selatan

Nama pakaian adat Sumatera Selatan adalah Aesan Gede dan Aesan paksangko. Aesan Gede merupakan pakaian yang melambangkan kebesaran dan keagungan kerajaan Sriwijaya pada masa silam. Dalam bahasa setempat, Aesan berarti hiasan atau pakaian, sementara gede berasal dari kata besar yang memilii makna pembesar atau petinggi. Dengan begitu, Aesan Gede berarti pakaian pembesar atau pakaian kebesaran.

Pakaian adat Aesan Gede dan Aesan Paksangko, Keduanya memiliki kesamaan, tetapi memiliki ciri khas yang berbeda. Namun tetap sama-sama menggambarkan kebesaran kerajaan Palembang. Saat ini Aesan Gede dan Aesan Paksangko biasa dipakai untuk acara adat seperti resepsi pernikahan yang dikenakan pada pengantin laki-laki maupun perempuan.


Pakaian Adat Aesan Gede
( Baju Adat Aesan Gede )

Pakaian Adat Aesan Paksangko
( Baju Adat Aesan Paksangko )

Baju Adat Sumatra Selatan
( Baju Adat Sumatera Selatan )

10. Baju Adat Lampung

Pakaian Adat Lampung

Nama pakaian adat Lampung adalah pakaian adat Tulang Bawang atau Pepadun dan Saibatin. Saibatin atau yang juga disebut dengan Pesisir adalah mereka yang tinggal di daerah pesisir Lampung, sedangkan Lampung Pepadun mendiami daerah pedalaman atau daerah dataran tinggi Lampung.

Baju adat Tulang Bawang masih digunakan hingga saat ini oleh pengantin laki-laki dan perempuan untuk pesta pernikahan, juga sebagai busana tari untuk simbol penghormatan budaya asli. Secara umum baju adat keduanya cukup sama, hanya saja yang membedakan pada warna. Jika Lampung Pepadun identik dengan warna putih, sedangkan Lampung Saibatin menggunakan warna merah.


Pakaian Adat Lampung Pepadun
( Baju Adat Lampung Pepadun )

Pakaian Adat Lampung Saibatin
( Baju Adat Lampung Saibatin )

11. Baju Adat DKI Jakarta

Pakaian Adat Jakarta Betawi

Nama pakaian adat Jakarta adalah Baju Adat Pengantin Betawi, Kebaya Encim, Baju Sadariah, Pangsi Betawi dan Baju Demang atau Ujung Serong. Kebaya Encim atau kerancang adalah kebaya khas Betawi yang digunakan untuk Perempuan, sedangkan Baju Sadariah, Baju Demang atau Pangsi Betawi untuk kaum laki-laki.

Pakaian adat dari kota Jakarta yang menjadi ibu kota negara, tentunya banyak dipengaruhi oleh budaya pendatang, seperti budaya Melayu, Sunda, Arab, China, India dan Belanda. Suku Betawi menjadi minoritas karena banyaknya penduduk luar daerah yang datang ke Jakarta. Untuk mengatasi hal itu, di Jakarta didirikan cagar budaya Betawi yang berada di Situ Babakan.


Baju Adat Jakarta Betawi
( Baju Adat Pengantin Betawi )

Baju Adat Betawi
( Baju Adat Betawi )

Baju Adat Jakarta Betawi
( Baju Adat Betawi )

12. Baju Adat Banten

Pakaian Adat Banten

Nama pakaian adat Banten adalah Pangsi dan Kebaya suku Baduy juga Pakaian Pengantin Banten. Adapun suku Baduy terbagi menjadi dua kelompok, yaitu suku Baduy dalam dan Suku Baduy Luar yang memiliki perbedaan terutama dalam hal berpakaian. Suku Baduy Dalam memakai baju dan ikat kepala serba putih, sedangkan suku Baduy Luar memakai pakaian hitam dan ikat kepala berwarna biru.

Pada beberapa jenis pakaian adat Banten juga kerap dilengkapi dengan kain tenun khas Banten. Kain tenun tersebut dibuat oleh para wanita suku Baduy di kala waktu senggang. Proses pembuatan kain tenun khas Banten tersebut masih dilakukan dengan teknik tenun tradisional. Kain tenun yang dihasilkan juga berupa kain dengan berbagai corak dan motif khas Banten.


Baju Adat Banten
( Baju Adat Banten )

Baju Adat Baduy
( Baju Adat Baduy )

Pakaian Adat Banten Pengantin
( Baju Adat Pengantin Banten )

Baju Adat Banten Pengantin
( Baju Adat Pengantin Banten )

Pakaian Adat Baduy Pengantin
( Baju Adat Pengantin Baduy )

13. Baju Adat Jawa Barat

Pakaian Adat Jawa Barat

Nama pakaian adat Jawa Barat atau Sunda adalah Baju Pangsi, Bedahan, Kabaya, Baju Mojang Jajaka dan Baju Pengantin Sunda Siger. Adapun Baju Pangsi dan Bedahan dipakai oleh laki-laki dan kabaya dipakain oleh kaum perempuan. Sedangkan baju Mojang Jajaka adalah sepasang pakaian untuk laki-laki dan perempuan. Sementara Siger merupakan sejenis mahkota yang biasa dipakai oleh pengantin wanita.

Jaman dahulu aturan berpakaian suku Sunda sering dibedakan dengan strata sosial mereka, seperti baju Bedahan yang hanya dipakai oleh kaum bangsawan dan Menak (sebutan untuk orang dengan strata sosial yang tinggi). Namun saat ini, pengelompokan pakaian adat berdasarkan tingkatan sosial sudah tidak relevan lagi.


Pakaian Adat Sunda
( Baju Adat Sunda Pangsi - Kabaya )

Baju Adat Jawa Barat
( Baju Adat Sunda Bedahan - Kabaya )

Pakaian Adat Sunda Pengantin
( Baju Adat Pengantin Sunda Siger )

Baju Adat Sunda Pengantin
( Baju Adat Pengantin Sunda )

14. Baju Adat Jawa Tengah

Pakaian Adat Jawa Tengah

Nama pakaian adat Jawa Tengah adalah Jawi Jangkep/ Beskap dan Kebaya, Batik, Kanigaran dan Basahan. Pakaian adat suku Jawa untuk laki-laki menggunakan Beskap dan untuk perempuan menggunakan kebaya, sedangkan Baju Kanigaran (busana Kerajaan Jawa masa lalu) dan Basahan saat ini biasa digunakan oleh pengantin Jawa. Adapun Batik adalah sejenis kain yang memiliki motif khas Jawa, umumnya digunakan untuk bahan kemeja pria dan busana bawahan wanita.

Sebagai pakaian adat, tentunya busana ini tak hanya berfungsi untuk penutup tubuh namun juga sebagai identitas budaya dari masyarakat Jawa Tengah. Pakaian adat tersebut masih kerap digunakan hingga saat ini, baik dalam upacara adat, acara resmi maupun untuk acara sehari-hari.


Baju Adat Jawa Tengah
( Baju Adat Beskap - Kebaya Jawa )

Pakaian Adat Jawa
( Baju Adat Pengantin Jateng )

Pakaian Adat Jawa Pengantin
( Baju Adat Pengantin Jateng )

15. Baju Adat Yogyakarta

Pakaian Adat Yogyakarta

Nama pakaian adat Yogyakarta adalah Surjan, Kebaya, Pinjung, Batik dan Kesatrian Ageng (Paes Ageng Kanigaran). Surjan merupakan pakaian adat Yogyakarta yang biasanya dikenakan kaum pria dan Kebaya untuk Perempuan. Sementara Pinjung adalah sejenis kain penutup dari pinggul sampai ke dada, pada busana wanita. Adapun pakaian Kesatrian Ageng terdiri dari Surjan sebagai atasan, celana panjang hitam dengan kain batik yang dilitkan pada pinggang dengan panjang diatas lutut.

Pakaian adat dari Yogyakarta lainya seperti Busana Pranakan, pakaian ini dipakai para Abdi Dalem jaler atau pria dan Janggan Hitam dipakai oleh Abdi Dalem estri atau perempuan dalam menjalankan tugas di Kraton Yogyakarta. Adapun Batik khas Yogyakarta merupakan salah satu identitas Yogyakarta, sehingga Yogyakarta sering disebut sebagai Kota Batik.


Baju Adat Yogyakarta
( Baju Adat Surjan lurik Jogja )

Pakaian Adat Paes Ageng
( Baju Adat Paes Ageng )

Baju Adat Yogyakarta
( Baju Adat Surjan Kebaya Jogja )

16. Baju Adat Jawa Timur

Pakaian Adat Jawa Timur

Nama pakaian adat Jawa Timur adalah Pesa'an dan Kebaya Rancongan (Sakera dan Marlena), serta baju Cak dan Ning. Pesa'an Madura merupakan pakaian yang digunakan oleh laki-laki dan Kebaya Rancongan, biasa dikenakan oleh wanita Madura. Sementara baju Cak dan Ning adalah sepasang pakaian adat yang digunakan oleh pria dan wanita di Jawa Timur.

Adapun pakaian adat lainya yang berasal dari Jawa timur adalah baju Mantenan yang biasa digunakan oleh pasangan pengantin di Jawa Timur. Baju Jebeng dan Thulik dari suku Osing Banyuwangi dan Baju Gothil yang berasal dari Ponorogo.


Pakaian Adat Cak dan Ning
( Baju Adat Cak dan Ning )

Pakaian Adat Pesaan Madura
( Baju Adat Pesa'an Madura )

Pakaian Adat Suku Osing
( Baju Adat Suku Osing Banyuwangi )

Pakaian Adat Bojonegoro
( Baju Pengantin Ponorogo )

17. Baju Adat Kalimantan Barat

Pakaian Adat Kalimantan Barat

Nama pakaian adat Kalimantan Barat adalah Baju adat Melayu Sambas dan Buang Kuureng, King Baba dan King Bibinge atau Baju adat Dayak Iban. King Baba merupakan pakaian adat suku Dayak jaman dahulu yang digunakan untuk laki laki, sementara King Bibinge adalah pakaian untuk perempuan. Sedangkan Buang Kuureng adalah pakaian adat Kalimantan Barat dari suku Melayu, sering juga disebut Baju Kurung.

Pakaian adat Kalimantan Barat yang berasal dari suku adat Melayu Sambas dikenal juga dengan baju Teluk Belanga dan Cekak Musang. Pakaian adat Melayu Sambas ini juga digunakan untuk acara-acara resmi, seperti upacar adat atau pesta pernikahan di provinsi Kalimantan Barat.


Pakaian Adat Dayak Iban
( Baju Adat Dayak Iban )

Pakaian Adat Pontianak
( Baju Adat Dayak Pontianak )

Pakaian Adat Dayak Kalbar
( Baju Adat Dayak Kalbar )

Pakaian Adat Sambas Kalbar
( Baju Adat Melayu Sambas )

Pakaian Adat Pengantin Sambas
( Baju Pengantin Melayu Sambas )

18. Baju Adat Kalimantan Selatan

Pakaian Adat Kalimantan Selatan

Nama pakaian adat Kalimantan Selatan adalah Babaju Kun Galung Pacinan, Bagajah Gamuling Baular Lulut, Baamar Galung Pancaran Matahari dan Babaju Kubaya Panjang. Babaju Kun Galung Pacinan adalah sepasang baju adat dari Banjar yang dalam penampilannya menggambarkan masuknya pedagang Gujarat dan pedagang China di Kalimantan Selatan. Adapun Bagajah Gamuling Baular Lulut adalah pakaian pengantin Banjar pertama, yang dipengaruhi budaya Hindu.

Pakaian adat dari Kalimantan Selatan lainya adalah Baamar Galung Pancaran Matahari dan Babaju Kubaya Panjang. Kalimantan Selatan juga banyak didiami oleh suku Dayak Meratus, Dayak Bakumpai dan suku Dayak Halong, yang memiliki pakaian khas Dayak dengan cirinya masing-masing.


Baju Adat Kalimantan Selatan
( Babaju Kun Galung Pacinan )

Pakaian Adat Dayak Kalsel
( Baju Adat Dayak Halong Balangan )

Pakaian Adat Dayak Meratus
( Baju Adat Dayak Meratus/ Bakumpai )

19. Baju Adat Kalimantan Tengah

Pakaian Adat Kalimantan Tengah

Nama pakaian adat Kalimantan Tengah adalah Baju adat Dayak Ngaju, Baju Sangkarut dan Baju Upak Nyamu dan Baju Pawang. Baju adat Dayak Ngaju merupakan busana suku Dayak yang berasal dari kalteng, dan sering dipakai untuk pesta pernikahan di kota Palangkaraya dan sekitarnya.

Adapun Baju Sangkarut atau dikenal juga Baju Basulau merupakan sejenis rompi yang dilapisi oleh Sulau atau kerang, sedangkan Upak Nyamu sejenis rompi yang bahannya terbuat dari kulit kayu nyamu. Sementara Baju Pawang, biasa digunakan oleh para dukun saat memanjatkan doa dan mantra saat diadakan ritual Kaharingan, yang merupakan agama asli dari suku Dayak.


Pakaian Adat Dayak Kalteng
( Baju Pengantin Dayak Ngaju )

Pakaian Adat Dayak Ngaju
( Baju Adat Dayak Ngaju )

20. Baju Adat Kalimantan Timur

Pakaian Adat Kalimantan Timur

Nama pakaian adat Kalimantan Timur adalah Urang Besunung, Baju Takwo Bubuhan, Baju adat Miskat, Baju adat kustin dan baju adat Antakusuma. Baju adat Urang Besunung adalah sepasang pakaian adat dari suku Dayak Kenyah. Pakaian adat ini sering digunakan untuk acara Festival Budaya, juga sebagai busana untuk pasangan pengantin di Kalimantan Timur.

Adapun Baju Takwo, kustin dan Antakusuma merupakan pakaian adat yang berasal dari Kutai. Sementara Baju adat Miskat, adalah pakaian tradisional Kalimantan Timur yang dulunya menjadi pakaian resmi Sultan Banjar. Jika Baju adat Kustin hanya cocok digunakan pada upacara pernikahan, maka Baju adat Miskat menjadi pakaian wajib bagi para PNS. Modelnya yang simple dan semi-casual, cocok dikenakan untuk di kantor dan acara formal.


Pakaian Adat Dayak Kenyah
( Baju Adat Dayak Kenyah )

Pakaian Adat Baju Takwo
( Baju Takwo - Kaltim )

Pakaian Adat Dayak Kaltim
( Baju Adat Dayak Kenyah )

Pakaian Adat Antakusuma
( Baju Adat Antakusuma )

21. Baju Adat Kalimantan Utara

Pakaian Adat Kalimantan Utara

Nama pakaian adat Kalimantan Utara adalah Ta’a dengan Sapei Sapaq dan Baju adat Tidung. Ta'a dan Sapei Sapaq adalah pakaian tradisional suku Dayak Kenyah yang mendiami wilayah Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur. Ta'a merupakan pakaian yang dipakai untuk perempuan, sedangkan Sapei Sapaq adalah pakaian untuk laki-laki. Pakaian adat Ta’a dan Sapei Sapaq sendiri saat ini sering digunakan saat upacara adat, pernikahan, festival budaya dan acara-acara adat lainnya.

Adapun baju adat Tidung, merupakan identitas suku Dayak Islam Tidung Ulun Pagun yang berasal dari kota Tarakan Kalimantan Utara. Kalimantan Utara sendiri adalah Provinsi termuda yang sebelumnya masih satu kesatuan dengan Provinsi Kalimantan Timur, yang pada akhirnya terbentuklah Provinsi Kalimantan Utara pada Oktober 2012, dengan ibu kota Kota Tanjung Selor.


Pakaian Adat Suku Tidung
( Baju Adat Suku Tidung )

Pakaian Adat Dayak Punan
( Baju Adat Dayak Punan )

Pakaian Adat Dayak Kenyah Kaltara
( Baju Adat Dayak Kenyah Kaltara )

22. Baju Adat Sulawesi Barat

Pakaian Adat Sulawesi Barat

Nama pakaian adat Sulawesi Barat adalah Baju Adat Suku Mandar (Baju Patuddu) dan Pakaian Adat Suku Mamasa (Tana’ Bulawan). Pakaian adat suku Mandar yang disebut Patuddu Tommuane, biasa digunakan untuk busana Tari Patuddu atau sebagai busana pernikahan. Suku Mandar juga mempunyai kerajinan tenun sutra yang disebut Lipa Saqbe.

Selain kabupaten Polewali Mandar dan kota Mamuju yang menjadi ibu kota di Sulawesi Barat. Terdapat juga, kabupaten Mamasa yang memiliki pakaian adat bernama Tana’ Bulawan yang memiliki arti "kasta emas". Oleh sebab itu, pakaian adat ini hanya dikenakan oleh pemangku adat dan para bangsawan. Sedangkan masyarakat biasa, mempunyai pakaian adat bernama Pellembangan.


Pakaian Adat Mandar
( Baju Adat Pengantin Mandar )

Pakaian Adat Mamasa
( Baju Adat Suku Mamasa )

Pakaian Adat Mamasa
( Pakaian Adat Mamasa )

23. Baju Adat Sulawesi Selatan

Pakaian Adat Sulawesi Selatan

Nama pakaian adat Sulawesi Selatan adalah Baju Bodo, Baju Tutu, Baju Bella Dada, Baju Labbu, Baju Pokko dan Seppa Tallung adat Toraja. Baju Bodo sudah ada sejak abad ke-9 Masehi. Oleh sebab itu, Baju Bodo menjadi salah satu baju adat tertua di Indonesia yang berasal suku Bugis Sulawesi Selatan.

Adapun pakaian adat Sulawesi Selatan yang diperuntukan untuk laki-laki adalah Baju Tutu, Baju Bella Dada dan Seppa Tallung. Sementara Baju Bodo, Baju Labbu dan Baju Pokko dikenakan pada perempuan. Masyarakat Sulsel sendiri mengenakan baju adat tersebut untuk busana resmi PNS, festival budaya, hingga sebagai busana pengantin di acara pernikahan.


Pakaian Adat Bugis
( Baju Adat Suku Bugis )

Pakaian Bugis Baju Bodo
( Baju Bodo Pengantin Bugis )

Pakaian Adat Toraja
( Baju Adat Toraja )

Pakaian Pengantin Toraja
( Baju Pengantin Toraja )

24. Baju Adat Sulawesi Tenggara

Pakaian Adat Sulawesi Tenggara

Nama pakaian adat Sulawesi Tenggara adalah Babung Ginasamani dan Kinawo. Pakaian Adat Suku Tolaki yang bernama Babung Ginasamani Ulusalu tersebut biasa digunakan dalam acara pernikahan. Yang mana pakaian untuk pengantin perempuan dinamakan Babu Nggawi dan pengantin laki-laki dinamakan Babu Nggawi langgai. Sementara baju adat Kinawo adalah pakaian adat suku Tolaki, yang terbuat dari kulit kayu.

Selain Pakaian Adat Suku Tolaki, ada pula Pakaian Adat Buton, Pakaian Adat Suku Muna, Baju Suku Wolio dan Baju Adat Suku Moronene. Pakaian-pakaian adat tersebut juga berasal dari suku adat di provinsi Sulawesi Tenggara, yang memiliki ciri khas tersendiri dan masih dilestarikan oleh masyarakat setempat untuk acara kebudayaan atau pernikahan di Sulawesi Tenggara.


Baju Adat Buton
( Baju Adat Buton )

Pakaian Adat Pengantin Buton
( Baju Pengantin Buton)

Pakaian Adat Adat Muna
( Baju Adat Suku Muna )

Pakaian Adat Adat Tolaki
( Baju Adat Suku Tolaki )

25. Baju Adat Sulawesi Tengah

Pakaian Adat Sulawesi Tengah

Nama pakaian adat Sulawesi Tengah adalah Baju Koje dan Baju Nggembe dari Suku Kaili, Mori dan Suku Bada. Adapun Baju Nggembe diperuntukkan bagi perempuan. Sedangkan untuk laki-laki, biasanya mengenakan Baju Koje. Adapun baju adat Suku Bada, menggunakan kain Ranta dari kulit kayu (Ranta), ditambah asesoris kepala pada wanita dengan bulu-bulu burung Hora.

Sedangkan Pakaian adat suku Mori dari kabupaten Morowali Utara. Untuk pakaian adat wanitanya, berbentuk layaknya blus dengan lengan panjang yang berwarna merah. Dalam menggunakan pakaian adat juga dilengkapi dengan beberapa aksesoris yang biasa digunakan untuk menata rambut bagi wanita.


Pakaian Adat Suku Mori
( Baju Adat Suku Mori )

Pakaian Adat Pengantin Mori
( Baju Pengantin Mori )

Pakaian Adat Suku Kaili koje
( Baju Koje Adat Kaili )

Pakaian Adat Pengantin Kaili
( Baju Adat Pengantin Kaili )

Pakaian Adat Suku Bada
( Baju Adat Bada )

Baju suku bada
( Baju Adat Suku Bada )

26. Baju Adat Gorontalo

Pakaian Adat Gorontalo

Nama pakaian adat Gorontalo adalah Biliu atau Bili'u dan Makuta. Bili'u adalah baju adat yang diperuntukan untuk perempuan, sedangkan baju adat untuk laki-laki bernama Makuta. Baju Bili'u dan Makuta yang dulunya merupakan pakain petinggi kerajaan dari provinsi Gorontalo tersebut, saat ini sering digunakan untuk acara pernikahan.

Selain Bili'u dan Makuta, provinsi Gorontalo juga memiliki pakaian adat yang bernama Walimomo, Madipungu dan Takowa. Pakaian adat Walimomo dan Madipungu biasanya digunakan oleh kaum Perempuan, sedangkan Takowa dalah pakaian adat yang dipakai oleh laki-laki. Pakaian adat tersebut juga, kerap digunakan untuk acara pernikahan di provinsi Gorontalo, pulau Sulawesi.


Baju Adat Gorontalo
( Baju Biliu dan Makuta )

Pakaian Gorontalo
( Baju Adat Walimomo )

Baju Gorontalo
( Baju Pengantin Walimomo )

27. Baju Adat Sulawesi Utara

Pakaian Adat Sulawesi Utara

Nama pakaian adat Sulawesi Utara adalah baju adat Minahasa (Bajang, Karai, Tonaas dan Wuyang), Baju adat Bolaang Mongondow, baju adat Laku Tepu, Simpal dan Baju Kabasaran. Adapun baju Bajang, Karai, Tonaas dan Wuyang berasal dari suku Minahasa, digunakan sebagai buasana dalam acara adat, maupun acara pernikahan.

Baju adat dari Kabupaten Bolaang Mongondow Bernama Lanut dan Salun sering digunakan sebagai busana pengantin. Baju adat Laku Tepu berasal suku Sangir dari kepulauan Sangihe. Sedangkan Baju Simpal termasuk pakaian adat dari Sulawesi Utara yang digunakan oleh kalangan bangsawan, seperti pendamping kerajaan pada upacara pernikahan.


Pakaian Adat Minahasa
( Baju Adat Minahasa )

Pakaian Adat Bolaang Mongondow
( Baju Adat Bolaang Mongondow )

Pakaian Adat Laku Tepu
( Baju Adat Laku Tepu )

Pakaian Adat Kabasaran Minahasa
( Baju Kabasaran Minahasa )

28. Baju Adat Bali

Pakaian Adat Bali

Nama pakaian adat Bali adalah Payas Agung, Payas Madya dan Payas Alit. Dalam bahasa Indonesia, Agung memiliki makna besar, Madya bermakna sedang dan Alit berarti kecil. Oleh karena itu, pakaian adat Bali tersebut disesuaikan dengan penggunaannya. Payas Agung biasanya digunakan untuk acara besar atau kalangan atas. Sementara Payas Alit, dipergunakan untuk acara adat biasa atau kalangan menengah kebawah.

Pakaian adat Bali Payas Agung, biasanya dipergunakan oleh pengantin Pria dan Wanita. Payas Madya dikenakan oleh orang Bali untuk kepentingan upacara keagamaan. Sementara Payas Alit dikenakan oleh warga Bali pada saat yang tidak terlalu istimewa, seperti saat membersihkan tempat suci dan lain-lain.


Baju Adat Bali Payas Alit
( Baju Payas Madya )

Pakaian Adat Payas Agung
( Baju Payas Agung )

Pakaian Adat Bali Sederhana
( Baju Payas Alit )

29. Baju Adat Nusa Tenggara Barat

Pakaian Adat NTB

Nama pakaian adat NTB adalah Baju Pegon dan Lambung serta Rimpu dan Baju adat Sumbawa. Pakaian Adat Pegon dikenakan oleh pria, sementara Pakaian Adat Lambung dikenakan oleh wanita. Baju Pegon merupakan perpaduan antara pakaian adat Jawa yang dikombinasikan dengan model jasnya Eropa. Baju Pegon dan Lambung, adalah pakaian adat yang berasal dari suku sasak NTB, pulau Lombok.

Adapun Rimpu, adalah merupakan pakaian tradisional kaum wanita suku Mbojo kabupaten Bima, NTB yang memperhatikan kuatnya pengaruh Islam. Seorang gadis, menggunakan dua lembar kain sarung untuk menutupi tubuhnya sesuai dengan kaidah menutup aurat menurut ajaran Islam.


Pakaian Adat Lombok
( Baju Adat Suku Sasak )

Pakaian Adat Pengantin Lombok
( Baju Pengantin Suku Sasak )

Pakaian Adat Sumbawa
( Baju Adat Sumbawa )

30. Baju Adat Nusa Tenggara Timur

Pakaian Adat NTT

Nama pakaian adat NTT adalah Baju Adat Suku Rote, Suku Sabu, Suku Helong dan Baju Adat Amarasi Suku Dawan. Baju Adat Suku Rote NTT digunakan oleh pria dan wanita, yang mana laki-laki mengenakan selendang yang disampirkan di bahu. Pakaian untuk wanita pun tidak jauh berbeda, dimana perempuan menggunakan sejenis kebaya yang dipadu dengan sarung dan selendang.

Adapun pakaian adat suku Sabu, suku Helong dan baju adat Amarasi dari Suku Dawan, adalah pakaian-pakaian tradidional yang berasal dari suku adat di NTT, yang masih digunakan dan dilestarikan dalam acara-acara adat di provinsi Nusa Tenggara Timur. Bahkan baju adat suku Sabu pernah digunakan persiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR.


Pakaian Adat Suku Rote
( Baju Adat Suku Rote )

Pakaian Adat Suku Helong
( Baju Adat Suku Helong )

31. Baju Adat Maluku

Pakaian Adat Maluku

Nama pakaian adat Maluku adalah Baju adat Ambon, Baju Cele dengan Baju Nona dan Baju adat Tanimbar. Pria di Maluku, memakai pakaian adat Ambon pada waktu pesta rakyat, dansa atau acara pernikahan. Adapun Baju Cele digunakan oleh kaum wanita di Maluku, yaitu semacam baju kurung yang panjangnya hingga ke pertengahan pinggul. Sementara Baju Nona Rok, berupa kebaya putih panjang berbahan Brokat halus dan rok bermotif kembang kecil.

Selain itu, provinsi Maluku juga memiliki Busana Pengantin Nona canela yang disebut Baju Mustiza, Baju Pono atau Baju Basumpa. Pakaian tersebut merupakan hasil Akulturasi budaya orang Ambon dan Portugis. Adapun Pakaian adat Tanimbar berasal dari suku adat yang berada di kepulauan Tanimbar, Maluku. Mereka memiliki pakaian adat dengan kain tenun khas buatan masyarakat Tanimbar sendiri.


Baju Adat Maluku
( Baju Adat Pengantin Maluku )

Pakaian Adat Ambon
( Baju Adat Maluku )

Pakaian Adat Tanimbar
( Baju Adat Tanimbar )

32. Baju Adat Maluku Utara

Pakaian Adat Maluku Utara

Nama pakaian adat Maluku Utara adalah Manteren lamo, Baju Koja dan Kimun Gia. Manteren Lamo merupakan pakaian adat dari Maluku Utara, peninggalan dari salah satu kesultanan Islam tertua di Indonesia, yaitu Kesultanan Ternate dan Tidore. Dahulu, pakaian adat tersebut hanya digunakan oleh keturunan kerajaan atau para sultan kerajaan.

Adapun Baju Koja dan Kimun Gia, merupakan pakaian adat yang biasanya lebih diperuntukan pada kalangan muda-mudi dari golongan bangsawan dari kesultanan yang ada di Maluku Utara. Dimana Baju Koja dipakai oleh pria dan Kimun Gia untuk wanita.


Baju Adat Maluku Utara
( Baju Adat Ternate )

Pakaian Adat Pengantin Maluku Utara
( Baju Pengantin Ternate )

Pakaian Adat Kimun Gia
( Baju Koja - Kimun Gia )

33. Baju Adat Papua Barat

Pakaian Adat Papua Barat

Nama pakaian adat Papua Barat adalah baju Ewer dan Baju Kurung Papua. Penggunaan baju Ewer untuk pria dan wanita terdapat perbedaan. Untuk pria, biasanya baju Ewer hanya dikenakan sebagai bawahan saja. Sedang untuk wanita mengenakan bawahan dan atasan seperti biasa. Saat dahulu, bahan baku untuk baju adat Ewer ini menggunakan bahan alam, seperti jerami dan bahan lain yang sudah tersedia di alam, namun saat ini sebahagian sudah menggunakan kain untuk bahan bakunya.

Adapun baju Kurung Papua, banyak digunakan disekitar Manokwari Papua Barat. Baju kurung khas Papua ini merupakan pakaian adat yang terdapat pengaruh budaya dari luar Papua. Baju kurung ini bisa menggunakan dua buah Rok Rumbai yang dipakai sebagai bawahan dan atasan, atau bisa juga untuk bagian atasan memakai bahan kain seperti biasa.


baju Adat Ewer
( Baju Ewer / Rok Rumbai )

Baju Adat Papua Barat
( Kain Sali Papua Barat )

Pakaian Tari Papua Barat
( Pestival Budaya Papua Barat )

34. Baju Adat Papua

(Termasuk Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Barat Daya)
Pakaian Adat Papua

Nama pakaian adat Papua adalah Pakaian Adat Suku Asmat, Serui, Yokal, Koteka, dan Sali. Pakaian Adat suku Asmat diantaranya adalah Rok Rumbai. Rok Rumbai adalah pakaian adat Papua berupa penutup tubuh bagian bawah wanita yang terbuat dari susunan daun sagu kering. Selain untuk perempuan, Rok Rumbai juga dapat dikenakan oleh laki-laki, seperti dalam beberapa acara adat di Papua.

Daftar nama pakaian adat dari Papua lainya adalah, baju adat Serui dari kota Serui kepulauan Yapen, baju Yokal yaitu sejenis atasan yang terbuat dari kulit kayu yang dikenakan pada perempuan. Koteka yaitu sejenis penutup bagian kemaluan pada laki-laki. Sedangkan Sali, adalah sejenis kain yang biasanya dipakai untuk bahan atasan baju wanita yang dikombinasikan dengan Rok rumbai sebagai bawahannya.


Pakaian Adat Suku Asmat
( Baju Adat Suku Asmat Papua )

Baju Adat Suku Asmat
( Baju Adat Papua )

Baju Adat Papua
( Baju Adat Suku Dani )

Demikian nama-nama pakaian adat dari berbagai macam Suku adat yang ada di Indonesia, yang tentunya masih banyak lagi pakaian-pakaian adat Nusantara lainya, yang jumlahnya mencapai ratusan jenis.

Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita sebagai generasi penerus bangsa, untuk menyayangi warisan leluhur kita tersebut, agar tetap lestari.


Next Post Previous Post