Contoh Teks Deskripsi Tentang Rumah
Secara singkat, deskripsi adalah satu kaidah upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat diutarakan secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak langsung mengalaminya sendiri.
Rumah adalah tempat yang akan menerima kita apa adanya. Tempat yang akan membuat Anda hangat dan nyaman di hari-hari ketika Anda merasa tersesat dan berlinang air mata. Tempat yang damai dan nyaman untuk Anda berteduh bagi orang-orang terdekat dan tersayang.
Tips menulis deskripsi tentang rumah
Selalu mulai dengan tempat Anda tinggal, area, lokasi, bahkan mungkin sektornya, jika ada. Lanjutkan ke detail tampilan rumah dan bisa juga menambahkan dengan menggambarkan lingkungan sekitar rumah Anda.
Saat berbicara tentang penampilan rumah, buatlah diri Anda sangat terinspirasi dan libatkan semangat yang Anda bagikan untuk rumah Anda yang akan menambah dorongan pada deskripsi yang Anda tulis.
Perkenalkan satu set kata sifat yang baik dalam deskripsi Anda; ini akan meningkatkan citra serta memperkaya gaya bahasa Anda
Berikut ini beberapa contoh deskripsi tentang rumah:
1. Contoh teks deskripsi tentang Rumahku Surgaku
Aku memiliki rumah yang terletak di perbukitan dan sekitarnya merupakan daerah perkebunan. Rumahku tepat berada di depan jalan untuk menuju pegunungan. Di depan rumahku terdapat halaman yang cukup luas yang merupakan sebuah taman dan biasanya digunakan untuk bermain anak-anak kecil di sekitar rumah.
Cat rumahku berwarna biru muda dengan kusennya yang berwarna hitam. Pintu rumahku juga berwarna hitam berserat kayu. Rumahku tidak terlalu besar namun cukup untuk menampung 10 orang, karena terdapat lantai 2 yang dapat dihuni. Di lantai 2 cat dinding bagian depan berwarna pink. Sementara pada jendela, kusen dan pintunya berwarna merah tua. Dari jauh rumahku sangat mencolok karena perpaduan dua warna tersebut.
Di bagian depan terdapat teras cukup luas yang biasa digunakan untuk duduk santai dengan keluarga. Jika masuk pintu depan akan langsung menuju ruang tamu, dan di sebelah kanan tersedia ruang lesehan dan disediakan televisi. Di ruang lesehan itu terdapat pintu untuk masuk ke ruang tengah. Di ruang tengah ini cukup luas juga dan terdapat satu set meja dan kursi makan yang biasanya kami gunakan untuk makan bersama. Disinilah biasanya di sini pusat keluarga kami berkumpul.
Saat ini rumah kami dihuni oleh 5 orang yang diantaranya adalah kedua orang tua kami dan 2 kakak saya, kami bahagia tinggal dirumah ini karena suasananya nyaman. Meski rumah kecil, bagiku itu seperti surga, tempat aku menemukan kebahagiaan, perhatian, cinta dan kasih sayang dari keluargaku.
Contoh Rumahku Surgaku file Docx dan PDF
DOWNLOAD: Rumahku Surgaku.docx - Rumahku Surgaku.pdf
2. Contoh teks deskripsi tentang rumah 4 paragraf
Rumah saya terletak di pinggiran kota. Saya tinggal di kawasan pekampungan yang asri, terdapat halaman dan taman kecil namun indah di pintu masuk utama rumah saya. Saat Anda masuk, Anda akan melihat ruang tamu formal yang elegan yang menempel dengan ruang keluarga, sementara didepannya ada ruang makan keluarga kami yang bergaya minimalis.
Bersebrangan dengan ruang makan adalah dapur sehat yang bergaya terbuka. Kami memiliki tiga kamar tidur yang anggun dan nyaman dengan kamar mandi utama di satu sisi dan dua kamar tidur lainnya di seberang kamar utama. Ada tirai tembus pandang yang membentang di seluruh jendela rumah dan seluruh rumah dicat dengan warna krem muda yang menghadirkan kecerahan dan kesejukan.
Di bagian belakang rumah, Kami memiliki sedikit ruangan terbuka yang terdapat kolam ikan kecil. Selain untuk memjemur pakaian, area ini juga bisa dipergunakan untuk berbagai macam kegiatan seperti berolahraga, bersantai atau sekedar ingin mengirup udara segar.
Saya berbagi rumah dengan tiga anggota keluarga lainya selain saya. Ibuku tersayang, ayahku yang memotivasi, dan adikku yang nakal. Mereka adalah satu-satunya alasan keberadaan saya dan apa yang telah saya buat dari hidup saya hari ini. Mereka melengkapi keceriaan di istana kecilku ini.
8. Contoh teks deskripsi tentang rumah dan keluarga
Saya tinggal di sebuah rumah kecil yang terletak di jalan Sukasari. Sebuah kawasan yang jauh dari perkotaan. Di depan rumah saya ada halaman yang luas. Ayah saya menanam pohon mangga di sana. Di sebelah kanan rumah saya ada taman. Ibuku suka berkebun di taman ini. Ada banyak jenis bunga, seperti: mawar, dahlia dan banyak lagi yang saya tidak tahu namanya. Di sebelah kiri ada rumah nenek saya. Dan di belakang ada banyak pohon pisang yang ditanam oleh ayah saya.
Dari luar, rumah saya terlihat berwarna hijau muda. Ada 8 ruangan di rumah saya. Ada ruang tamu, 3 kamar tidur, ruang keluarga, 1 dapur, gudang dan kamar mandi. Ketika Anda memasuki rumah saya, Anda akan melihat ruang tamu kecil dengan 3 kursi, dan bunga di atas meja. Ada foto keluarga saya di dinding. Warna ruangan ini adalah pink. Jadi Anda akan merasakan suasana lain setelah memasuki ruangan ini.
Kamar tidurku bersebelahan dengan ruang tamu. Di kamar saya ada lemari, tempat tidur besar, meja, dan pemutar musik. Kamar ini berbeda dari warnanya. Kamar tidur saya berwarna ungu dan kamar lainnya berwarna pink. Saya suka membaca di ruangan ini, karena tidak ada yang akan mengganggu saya.
Di depan kamar tidur saya ada ruang khusus untuk tamu makan siang atau makan malam. Dan terkadang saya selalu belajar bersama dengan teman-teman saya di sana. Tidak ada kursi sama sekali, hanya karpet dengan meja pendek dan kita bisa bersantai di sini. Di sisi kanan kamar tidur saya adalah kamar orang tua saya. Ada tempat tidur, meja rias, kursi, dan lemari. Ruangan ini lebih besar dari kamar tidurku.
Kami memiliki dapur untuk memasak dengan peralatan modern, seperti kompor gas, blender, dan kulkas di ruangan ini. Ibu saya selalu melakukan pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga di sini. Dia selalu menyiapkan sarapan, makan siang, dan makan malam saya di sana. Dan di sebelahnya ada gudang. Digunakan untuk menyimpan peralatan rusak yang tidak digunakan.
Sementara tempat favorit Kami adalah ruang keluarga yang berada didepan kamar orangtua Kami. Ini adalah tempat kami berkumpul untuk berbagi kegiatan, menonton televisi dan makan bersama. Aku nyaman untuk menghabiskan hari-hari di istanaku ini, karena aku mempunyai adik yang lucu dan kedua orangtuaku yang selalu menyayangiku.
2. Contoh teks deskripsi tentang tempat tinggal
Saya tinggal di kota besar yang terdapat banyak pusat perbelanjaan. Ada satu pusat perbelanjaan besar di dekat rumah saya yang selalu ramai dikunjungi terutama pada akhir pekan.
Pusat perbelanjaan ini menyediakan berbagai macam kebutuhan pokok seperti makanan dan alat-alat rumah tangga. Selain itu, disini juga menjual pakaian modis, barang elektronik dan terdapat juga cafe, lestoran dan arena permainan.
Saya bersama keluarga sering berkunjung ke pusat perbelanjaan ini untuk makan di lestoran siap saji juga mengunjungi arena permainan setelah selesai berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Di dekat tempat tinggal saya juga terdapat kereta monorel yang baru diresmikan, jadi sangat bersih dan terlihat modern. Ini jauh lebih baik dari pada bus. Jauh lebih cepat dan jauh lebih nyaman, juga mengurangi kemacetan lalu-lintas di daerah saya.
Di daerahku juga memiliki sistem bus dalam kota. Ada banyak bus untuk membawa kalian ke mana pun kalian ingin pergi. Namun jika kalian menggunakan bus pada jam sibuk, maka kalian pasti akan terjebak macet. Tidak ada cara untuk menghindarinya.
Terkadang saya menggunakan bus tersebut untuk pergi ke sekolah, namun jika tidak hujan kebanyakan saya menggunakan sepeda bersama dengan teman-teman sekolah lainnya. Hal itu hampir setiap hari saya lakukan.
3. Contoh teks deskripsi tentang rumah beserta strukturnya
Rumah tradisional Sunda (bahasa Sunda: imah adat Sunda) mengacu kepada rumah adat tradisional suku Sunda yang terutama mendiami bagian barat Pulau Jawa (Provinsi Jawa Barat dan Banten), Indonesia. Arsitektur rumah suku Sunda ditandai oleh fungsionalitas, kesederhanaan, kepolosan, keseragaman dengan sedikit detail, penggunaan bahan atap dedaunan alamiah, dan ikatan yang cukup teguh pada keselarasan dengan alam dan lingkungan.
Rumah-rumah tradisional Sunda sebagian besar mengambil bentuk dasar struktur atap pelana, umumnya disebut atap gaya kampung, terbuat dari bahan-bahan dedaunan (ijuk; serat aren hitam, hateup dedaunan atau dedaunan palem) menutupi kerangka kayu dan balok, dinding anyaman bambu, dan strukturnya dibangun di atas panggung pendek. Variasi atapnya bisa berupa atap melandai dan pelana (kombinasi atap pelana dan melandai).
Atap pelana menjorok yang lebih rumit disebut julang ngapak, yang berarti "burung menggepakkan sayapnya". Bentuk-bentuk rumah tradisional Sunda tersebut meliputi; Buka Pongpok, Capit Gunting, Jubleg Nangkub, Badak Heuay, Tagog Anjing dan Perahu Kemureb.
Ornamen umumnya termasuk ujung-ujung atap berbentuk "o" atau "x" yang disebut capit gunting, yang sangat mirip dengan beberapa desain "x" atap rumah Melayu.
4. Deskripsi tentang rumah adat Minangkabau
Rumah Gadang adalah nama untuk rumah adat Minangkabau yang merupakan rumah tradisional dan banyak di jumpai di provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Rumah ini juga disebut dengan nama lain oleh masyarakat setempat dengan nama Rumah Bagonjong atau ada juga yang menyebut dengan nama Rumah Baanjuang.
Rumah dengan model ini juga banyak dijumpai di sumatra barat, Namun tidak semua kawasan di Minangkabau (darek) yang boleh didirikan rumah adat ini, hanya pada kawasan yang sudah memiliki status sebagai nagari saja, rumah Gadang ini boleh didirikan. Begitu juga pada kawasan yang disebut dengan rantau, rumah adat ini juga dahulunya tidak ada yang didirikan oleh para perantau Minangkabau.
5. Deskripsi tentang rumah adat Sulawesi selatan
Tongkonan adalah rumah adat masyarakat Toraja. Atapnya melengkung menyerupai perahu, terdiri atas susunan bambu (saat ini sebagian tongkonan menggunakan atap seng). Di bagian depan terdapat deretan tanduk kerbau. Bagian dalam ruangan dijadikan tempat tidur dan dapur. Berasal dari kata tongkon (artinya duduk bersama-sama).
Tongkonan dibagi berdasarkan tingkatan atau peran dalam masyarakat (strata sosial Masyarakat Toraja). Di depan Tongkonan terdapat lumbung padi, yang disebut "alang". Tiang-tiang lumbung padi ini dibuat dari batang pohon palem (banga). Saat ini sebagian sudah dicor. Di bagian depan lumbung terdapat berbagai ukiran, antara lain bergambar ayam dan matahari (disebut pa'bare' allo), yang merupakan simbol untuk menyelesaikan perkara.
Khususnya di Sillanan-Pemanukan (Tallu Lembangna) yang dikenal dengan istilah Ma'duangtondok terdapat tongkonan yaitu Tongkonan Karua (delapan rumah tongkonan) dan Tongkonan A'pa' (empat rumah tongkonan) yang memegang peranan dalam masyarakat sekitar.
6. Deskripsi tentang rumah adat Betawi
Rumah kebaya adalah sebuah nama rumah adat suku Betawi. Disebut dengan rumah kebaya dikarenakan bentuk atapnya yang menyerupai pelana yang dilipat dan apabila dilihat dari samping maka lipatan-lipatan tersebut terlihat seperti lipatan kebaya.
Ciri khas dari rumah ini adalah rumah ini memiliki teras yang luas yang berguna untuk menjamu tamu dan menjadi tempat bersantai keluarga. Pada zaman dahulu, masyarakat betawi membuat sumur di depan rumahnya dan pemakaman yang berada disamping rumah. Dan, dinding rumahnya terbuat dari panel-panel yang dapat dibuka dan digeser-geser ke tepinya. Hal ini dimaksudkan agar rumah terasa lebih luas.
Rumah ini dapat dibedakan menjadi 2 bagian dari segi sifatnya, yakni bagian depan bersifat semi publik, sehingga setiap orang dapat melihat betapa asri dan sejuknya rumah tersebut. Dan yang kedua adalah bagian belakang yang bersifat pribadi. Bagian ini hanya boleh dilihat oleh orang-orang dekat dari pihak pemilik rumah.
7. Deskripsi tentang rumah adat Papua
Honai adalah rumah Adat Papua pada khususnya di Bagian Penggunungan. Papua terkenal dengan budayanya yang berakena ragam dan bahkan sebagaian dari masyarakatnya masih memegang kuat kebudayaannya. Ada satu hal yang perlu kita ketahui tentang papua yaitu mengenai rumah adatnya.
Honai merupakan rumah mungil yang unik dengan bentuk seperti jamur. Ya, rumah ini memiliki bentuk dasar lingkaran dengan rangka kayu berdinding anyaman dengan atap kerucut yang terbuat dari jerami. Tingginya hanya 2,5 meter yang jika dilihat dari udara terlihat seperti jamur berwarna cokelat kehitaman berjajar di sepanjang lembah.
Struktur bangunan Rumah Honai terdiri dari dua lantai dan terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang. Lantai pertama biasanya terdiri dari kamar-kamar dan digunakan sebagai tempat tidur, dan lantai kedua digunakan sebagai tempat beraktifitas: ruang santai dan lain-lain. Honai sengaja dibangun sempit atau kecil dan tidak berjendela yang bertujuan untuk menahan hawa dingin pegunungan Papua. Selain itu di tengah-tengah rumah Honai ada tempat pembakaran api unggun yang juga berfungsi sebagai penghangat. Tinggi bangunannya sekitar 2,5 meter.
Tipe Rumah Adat Honai, Rumah Honai terbagi dalam tiga tipe, yaitu : pertama Untuk kaum laki-laki (Honai Laki-Laki) kedua : Wanita (disebut Ebei atau Honai Prempuan), ketiga Rumah untuk ternak juga untuk tempat bersantai.
Selain berfungsi untuk tempat tinggal, Rumah Adat Honai juga berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan perang atau berburu, Tempat melatih anak laki-laki mereka agar menjadi orang yang kuat, sehingga Saat dewasa nanti dapat melindungi sukunya, Dijadikan sebagai tempat untuk menyusun strategi perang, Dijadikan Tempat menyimpan segala peralatan atau simbol dari adat suku warisan nenek moyang.
8. deskripsi tentang rumah adat Jawa (Joglo)
Rumah Joglo adalah merupakan rumah adat masyarakat berasal dari Jawa (suku jawa) atau daerah lain di Indonesia yang terdiri atas 4 tiang utama. Penyebaran di Pulau Jawa, karena kedekatan budayanya bangunan ini juga banyak ditemukan di Pulau Madura dan Pulau Bali.
Bentuk lokasi tinggal joglo pada zaman dahulu merupakan berbentuk bujur sangkar dan ditopang oleh empat buah tiang di dalamnya. Tiang-tiang ini mempunyai istilah yakni "saka guru". Nah, penopang tiang itu ialah sebuah blandar bersusun yang biasa dikenal dengan 'tumpangsari'.
Mengikuti pertumbuhan zaman, lokasi tinggal ini memiliki sekian banyak macam modifikasi sendiri-sendiri, sesuai dengan orang yang menempatinya. Akan tetapi format yang sangat sering dijumpai ialah bentuk persegi.
Dalam pemilihan bahan, rumah tinggal ini selalu memakai bahan kayu. Kayu yang dipakai seperti kayu jati, sengon serta bahan pohon kelapa. Dikarenakan dalam pemakaiaan kayu dinilai lebih awet, tahan lama, dan mempunyai kekuatan tinggi.
Selengkapnya, contoh teks deskripsi tentang rumah adat bisa dilihat DISINI. Demikian contoh teks deskripsi tentang rumah, semoga bermanfaat.